Optimis Lolos, Bomber Spaso : Kita Tidak Usah Pikir Soal Lawan

Bomber Maung Bandung, Ilija Spasojevic optimis timnya akan melaju ke babak semifinal Piala Presiden. Namun jika mau melangkah ke fase berikutnya, pemain berusia 28 tahun itu menyebutkan bahwa Persib perlu mengerahkan kekuatan terbaiknya. Karena sang lawan, Pusamania Borneo FC punya kapasitas untuk menyingkirkan Persib dari daftar pemburu gelar juara. 
 
“Walaupun kita respek kepada Borneo saya pikir Persib tidak usah banyak pikir soal lawan. Saya percaya kita bisa lolos, walaupun pasti tidak akan mudah,” bebernya dalam wawancara, Minggu (13/9).

Spaso sendiri saat ini masih berjuang untuk memulihkan cederanya. Dia mengeluh sakit di area paha kanan saat bertanding menghadapi Persebaya United di fase grup lalu hingga mesti ditandu keluar lapangan. Dia pun berharap bisa segera pulih seratus persen agar dapat menjadi tumpuan Persib dalam mendulang gol. Mengingat keluhan yang dia alami mulai membaik seiring berjalannya waktu.
“Sekarang kondisi saya sudah membaik, mudah-mudahan saya harap bisa main di 8 besar nanti,” tuntasnya.

Eks striker Mitra Kukar dan PSM Makassar itu memang bertekad untuk menjadi mesin gol Maung Bandung. Saat ini Spaso sudah sukses mengemas 2 gol yang dia lesakan ke gawang Persiba Balikpapan. Sayang cedera yang menimpanya mesti membuat dia libur untuk mencetak gol. Bomber bernomor punggung 87 itu pun bertekad menambah pundi-pundi golnya di Piala Presiden.

Persib Tak Akan Terpengaruh Psy War Kubu Pusamania Borneo FC

Perang urat syaraf atau psy war sudah dikibarkan kubu Pusamania Borneo FC melalui pelatihnya Iwan Setiawan pada Minggu (13/9) jelang laga 8 besar Piala Presiden. Kubu Persib tidak mau membesar-besarkan dan memandang hal tersebut angin lalu. Sejatinya psy war dilakukan untuk menguji mental lawan sebelum laga berlangsung. Hal itu diketahui betul oleh gelandang Persib Firman Utina.

Psy war biasa sih menurut saya, hal yang biasa terjadi di sepak bola di mana pun seperti itu. Saya rasa para pemain Persib sudah paham, jadi enggak terlalu ditanggepin,” tutur Firman saat diwawancarai wartawan Senin (14/9) di Mes Persib Jln. Ahmad Yani Bandung.

Terkadang pelatih melakukan pujian, kritik atau menganggap enteng kubu lawan. Itu merupakan bagian dari bumbu-bumbu panasnya sebuah pertandingan sepak bola dan harus ditanggapi dengan tenang oleh pemain. “Di mana-mana pelatih ada yang lebih menyanjung biar kita terbuai, ada yang saling mengkritik secara langsung, ya jadi macam-macam,” tambahnya.

Sosok pelatih yang kerap menebar psy war di dunia sepak bola dunia adalah pelatih Chelsea FC, Jose Mourinho. Paling terheboh dan ramai diperbincangkan kala ia melakukan perang urat syaraf dengan manajer Arsenal, Arsene Wenger, sebelum laga Comunity Shield di awal musim ini. Sosok Mou dinilai Firman ditiru oleh Iwan Setiawan. Hal itu disebutkan karena Firman mengetahui pelatih PBFC mengidolakan Mou yang dijuluki “The Special One”. “Bang Iwan kan mengidolakan Mourinho,” sebut Firman.

Bentuk psy war yang sudah dilayangkan Iwan Setiawan justru bakal memotivasi tim arahan Jajang Nurjaman. Apalagi tim jawara Grup A Piala Presiden ini akan bertandang terlebih dahulu ke Stadion Segiri Samarinda pada Minggu (20/9). “Justru mudah-mudahan rekan-rekan bisa termotivasi karena kita kan main di kandang lawan dia duluan,” tutur pemain senior ini.

Main Tandang, Janur Tidak Khawatir Akan Mental Pemainnya


Persib Bandung akan melakoni laga tandang pertama dalam turnamen resmi tanah air tahun ini. Sebelumnya Maung Bandung bermain di kandang sebanyak 2 kali di QNB League sebelum kompetisi tersebut dihentikan. Begitu juga saat fase grup Piala Presiden, Persib bermain di Bandung yang ditunjuk sebagai host. Meski begitu sang arsitek, Jajang Nurjaman, tidak khawatir dengan hal itu karena sejak musim lalu Persib tangguh saat bertandang.
 Sejak musim 2014 Persib begitu perkasa saat tampil di kandang lawan karena hanya takluk di tangan Semen Padang dengan skor 3-1. Sedangkan di kompetisi Asia, Firman Utina dan kawan-kawan juga cuma menyerah dari Hanoi T&T.

“Soal away buat saya tidak jadi sesuatu yang membuat harus pesimis. Saya anggap ini rangkaian kompetisi lalu dan sudah dilakukan dengan baik. Meski tahun ini cuma turnamen, tapi mental anak-anak kita lebih baik dari sebelumnya. Jadi saya optimis lah,” ujar pelatih 57 tahun itu saat ditemui di Mess Persib, Senin (14/9).

Persib sendiri mendapat jatah bermain tandang terlebih dahulu di babak 8 besar sesuai regulasi dari Mahaka. Janur menilai kebijakan itu memang sengaja dibuat karena bermain away lebih dulu merupakan sebuah keuntungan. Menurutnya apabila tim tandang bisa meraih hasil imbang atau bahkan menang, akan lebih mudah menghadapi leg kedua di kandang.
“Kenapa dibuat seperti itu karena sebagai hadiah juara grup. Yang away dulu itu yang juara grup. Logikanya lebih menuntungkan secara psikologis,” tuturnya.

Mengenai catatan Pusamania Borneo FC yang banyak mencatatkan gol lewat titik putih di kompetisi Divisi Utama 2014, Janur yakin bantuan itu tidak akan terjadi lagi kali ini. “Soal wasit saya percaya, kinerja mereka sudah baik. Tekad dari EO dan semua, mereka sangat berharap pertandingan berlanjut dengan positif. Meski kita kenal seperti itu (banyak gol penalti)tapi kita berharap tidak terjadi lah,” tandasnya.

Bertemu Boas Salosa, Made Tak Jadikan Itu Hambatan


Sepekan jelang laga 8 besar Piala Presiden, Persib Bandung sudah mulai kembali berlatih pada Senin (14/9) di Lapang futsal Ciujung, Jalan Supratman Bandung. Pada babak 8 besar nanti, Maung Bandung akan berhadapan dengan Pusamania Borneo FC (PBFC), Minggu (20/9) malam, di Stadion Segiri Samarinda. 
 
Disinggung soal lawan yang akan dihadapinya, kiper Persib, I Made Wirawan mengungkapkan jika dirinya siap kembali diturunkan. Pada laga Persib yang terakhir, Made disimpan oleh pelatih Jajang Nurjaman dengan alasan rotasi pemain. Dirinyapun termotivasi memberikan yang terbaik untuk dengan asumsi menganggap setiap pertandingan adalah final.

“Kalau saya sendiri siapapun lawannya selalu siap beri yang terbaik, setiap pertandingan saya anggap sebagai laga final,” ujarnya, pada Senin (14/9) di Mess Persib.

PBFC mampu mendatangkan beberapa pemain berkualitas dan berpengalaman. Top skor Indonesia Super League (ISL) Boas Solossa dari Persipura Jayapura didaratkan oleh tim berjuluk Pesut Etam tersebut. Masih teringat di lintasan kala gawang Made dibobol pemain tersebut di laga final ISL musim lalu. Gol striker asli Jayapura itu memaksa pertandingan diteruskan ke babak perpanjangan waktu dan adu penalti sebelum Persib keluar sebagai juara.

Made pun turut menyooroti sosok Boas. Bagaimanapun bomber tersebut tergolong striker haus gol meski belum mampu cetak skor di gelaran Piala Presiden ini. Selain Boas ada pula pemain asing yang patut diwaspadai, Srdan Lopicic yang sudah sukses mengemas 2 gol.
“Kita enggak anggap itu (peran Boas) jadi hambatan. Semua pemain yang ada di Indonesia sedikitnya tahu permainan dia. Kita berusaha bekerja sama secara tim menahan semua gempuran. Yang pasti semua sudah dipersiapkan pelatih, siap aja beri terbaik,” pungkas Made.

Firman Utina: PBFC Tim Kompak, tapi Persib Lebih Kompak


Pusamania Borneo FC (PBFC), lawan Persib Bandung di babak 8 besar Piala Presiden, bepotensi untuk merusak tren positif tim arahan Jajang Nurjaman di Samarinda. Maung Bandung akan terlebih dahulu tandang ke Stadion Segiri di leg pertama, Minggu (20/9) malam nanti. Sedangkan leg kedua akan dihelat Sabtu (26/9) sore di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung. 
Gelandang Persib, Firman Utina, mengungkapkan bila PBFC memiliki kapasitas kekuatan yang cukup solid dan mumpuni di setiap lini. Kendati demikian Persib dinilainya lebih kompak lantaran sudah bermain bersama-sama lebih lama dibanding tim yang kini diarsiteki mantan pelatih Persija Jakarta, Iwan Setiawan. “Tim bagus, tim yang solid, semua sangat siap, tapi Persib lebih banyak main bersama-sama ditimbang mereka,” ucapnya saat ditemui, Senin (14/9) di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani Bandung.

Firman menjelaskan timnya memiliki modal pemain yang bermaterikan mayoritas skuat yang membawa Persib juara Indonesia Super League (ISL) 2014. Menghadapi PBFC yang banyak menambal kekuatan dengan pemain bintang dan berpengalaman harus direnungkan rekan-rekannya. Fokus untuk lolos terlebih dahulu babak 8 besar harus diutamakan dibanding berangan menjuarai turnamen.

“Cuma Persib lebih lama kumpul dan main bersama-sama. Bahan renungan juga, Persib tetap harus sama-sama lebih memkirkan babak 8 besar dulu ketimbang juara. Lolos dulu lah dari fase ini,” tuturnya.

Duel antar pemain senior di Indonesia pun tak bisa dielakkan. Firman akan kembali berduel dengan sahabatnya Ponaryo Astaman di lini tengah. Sudah saling mengenal permainan satu sama lain menjadi momen patut ditunggu oleh para penonton. “Lihat di lapanganlah nanti, tapi sering ketemu sama dia (Ponaryo), dia pemain bagus. Adanya Ponaryo di situ, tim sendiri berubah, tapi kita juga punya para pemain-pemain yang enggak kalah kualitas,” tukasnya.

Gowes Sehat Walikota Bandung Ridwan Kamil

Setelah bersepeda bersama, lanjut Sarapan pagi Bubur Ayam Mang Oyo bersama Pak Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng dan Menteri Agraria Tata Ruang, Ferry Mursidan. Membahas sagala rupa. Termasuk kenapa bubur ayam teh, suwir ayamnya sedikit, yang mungkin dipengaruhi oleh melemahnya rupiah dan kondisi makro ekonomi global. *Tapi apapun makanannya, minumannya tetep si eta.